Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang 2021 membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik Rp878,70 miliar atau meningkat sekitar 79,55% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp489,38 miliar.

PT Bursa Efek Indonesia telah menyatakan saham PT Marga Abhinaya Abadi Tbk (MABA) dan PT Siwani Makmur Tbk (SIMA) berpotensi delisting.

Otoritas Bursa Efek Indonesia melakukan penghentian sementara (suspensi) sebanyak 29 perusahan tercatat karena belum melakukan pembayaran biaya pencatatan tahunan (ALF) pada 2022.

PT Bursa Efek Indonesia menetapkan sebanyak 31 perusahaan tercatat hingga 29 Januari 2022 belum menyampaikan laporan keuangan interim yang berakhir per 30 September 2021.

PT Bursa Efek Indonesia memasukkan PT Bukit Darmo Property Tbk (MKDP) dan PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI) dalam daftar efek bersifat ekuitas dalam pemantauan khusus, yang efektif pada 8 Februari 2022.

PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk (BAUT), resmi menjadi perusahaan tercatat ke-5 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2022.

PT Bursa Efek Indonesia tidak memperkenankan PT Royal Investium Sekuritas melakukan aktivitas perdagangan di Bursa sampai dengan pemberitahuan lebih lanjut.