Pemerintah Akselerasi Industri Petrokimia Terapkan Ekonomi Sirkular


2-4
 

 

Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pacu pengembangan industri petrokimia agar bisa lebih berdaya saing dengan menerapkan prinsip ekonomi sirkular.

“Pada industri petrokimia, implementasi ekonomi sirkular ini bisa melalui pendekatan dari konsep 5R, yakni reduce, reuse, recycle, refurbish, dan renew,” kata Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Ignatius Warsito di Jakarta, Jumat (21/10).

Menurut dia, konsep reduce yaitu mengurangi penggunaan material berlebih dan energi dengan melakukan efisiensi bahan baku dan energi. Kemudian, reuse adalah menggunakan bersama-sama aset yang ada secara berulang-ulang, antara lain dengan penggunaan sistem utilitas bersama dalam satu kawasan, sedangkan recycle menggunakan kembali material yang ada.

“Konep refurbish adalah memanjangkan daur hidup material atau menggunakan material yang sudah tidak terpakai menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat, seperti mendorong penggunaan waste sebagai energi alternatif untuk industri. Selanjutnya, renew atau memproritaskan penggunaan energi dan material terbarukan,” paparnya.

Sedangkan Direktur Legal, External Affairs dan Circular Economy PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, Edi Rivai mengungkapkan, pihaknya berkomitmen mendukung ekonomi sirkular di antaranya melalui kampanye #NabungSampahPlastik untuk internal karyawan. Dalam kampanye ini, karyawan diajak untuk memilah sampah dari rumah dan menerima nilai ekonomi dari sampah terpilah yang mereka setorkan.

“Kampanye akan berjalan selama satu tahun dan akumulasi sampah yang berhasil dikumpulkan akan diumumkan pada Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023,” paparnya.

Upaya lainnya, meningkatkan kualitas stabiltas jalan hingga 40% dengan menggunakan 4% hingga 6% sampah kantong belanja plastik ke dalam campuran aspal.

“Targetnya bisa mencapai 100 KM di 2023. Inisiatif ini sejalan dengan Kepres No. 83 tahun 2018,” tuturnya.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Olefin Aromatik dan Plastik Indonesia (INAPLAS) Fajar Budiono menambahkan, pemerintah perlu memberikan insentif kepada industri yang menerapkan ekonomi sirkular guna mengurangi ketergantungan impor bahan baku dan mengatasi peningkatan limbah sampah di dalam negeri.

“Kegiatan ekonomi sirkular bisa membantu pemerintah dalam mencegah peningkatan impor bahan baku petrokimia serta bisa mengurangi limbah sampah,” tegasnya.


Penulis : Indra

Editor : Irwen