Paruh Pertama, Pendapatan KIJA Anjlok 11%


Jakarta - PT Jababeka Tbk (KIJA) mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,116 triliun pada semester pertama 2021, turun 11% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp1,251 triliun.

Rendahnya capaian pendapatan dipicu oleh Pilar Land Development & Property melemah sebesar 34% menjadi Rp436,3 miliar dari Rp663,1 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan penjualan produk industri, yang meliputi tanah matang dan tanah dengan bangunan pabrik, masing-masing dari Rp528,9 miliar dan Rp30,8 miliar menjadi masing-masing Rp217,5 miliar dan Rp19,1 miliar.

Penjualan tanah matang dari Cikarang dan Kendal meningkat masing-masing dari Rp31,6 miliar dan Rp495,4 miliar menjadi Rp 37,8 miliar dan Rp185,2 miliar pada semester 1 2021.

Pendapatan Pilar Infrastruktur meningkat 15% menjadi Rp630,4 miliar dari Rp548,1 miliar. Pilar Leisure & Hospitality membukukan peningkatan pendapatan menjadi Rp49,7 miliar dari Rp40,3 miliar. 

Pendapatan berulang yang dihasilkan dari bisnis infrastruktur sebesar 56% dari total pendapatan pada semester pertama tahun ini, dibandingkan dengan 44% pada semester pertama tahun lalu. Kontribusi yang lebih tinggi ini terutama disebabkan oleh berkurangnya kontribusi dari pilar Land Development & Property pada semester 1 2021 dibandingkan tahun sebelumnya.

"Namun, KIJA membukukan kenaikan rugi bersih sebesar Rp105,6 miliar pada semester pertama tahun ini dari Rp12,4 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Penyebab utama kerugian ini disebabkan oleh pergerakan selisih kurs dimana KIJA membukukan rugi selisih kurs sebesar Rp112,5 miliar dari Rp 66,1 miliar," tutur Sekretaris Perusahaan KIJA, Muljadi Suganda melalui siaran pers, Senin (30/8).

EBITDA KIJA pada semester pertama tahun ini tercatat sebesar Rp 330,5 miliar, turun 12% dibandingkan Rp 375,2 miliar pada semester 1 lalu, sebagian besar sejalan dengan penurunan pendapatan dan laba kotor.

Dalam hal penjualan real estat secara marketing, KIJA mencatat Rp 526,0 miliar pada semester pertama tahun ini, lebih dari dua kali lipat dibandingkan Rp255,5 miliar pada semester 1 tahun lalu.


Editor : Widya