Pacu Pemakaian Kendaraan Listrik, Pemerintah Bisa Belajar ke Thailand


mobil listrik19
 

 

Jakarta – Pemerintah bisa belajar ke Thailand yang berhasil membuka semua teknologi sebelum beralih ke kendaraan listrik.

Wakil Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FBUI), Khoirunurrofik mengatakan, berdasarkan data dari Counterpoint Global Passenger di kuartal III-2022 dalam konteks Electric Vehicle (EV), Thailand memimpin 59% dan Indonesia 25,2%, jumlah tersebut adalah jumlah EV secara keseluruhan.

“Secara data produk EV yang dipasarkan di Thailand, didominasi produk hybird. Dari situ bisa kita lihat bagaimana pergerakan bahwa kenaikan hybird itu luar biasa di Thailand,” katanya, Rabu (8/3).

Menurut dia, dalam mempercepat populasi kendaraan listrik, Thailand tidak langsung beralih ke Battery Electric Vehicle (BEV) atau listrik full.

“Pemerintah Thailand mengembangkan Hybrid Electric Vehicle (HEV) dulu karena masih kombinasi mesin bensin dan baterai listrik. Mereka ingin masyarakat lebih dulu merasakan sendiri teknologi hybrid yang hemat BBM sampai lebih ramah lingkungan, setelah mereka rasakan keuntungan pakai kendaraan listrik, barulah menggenjot masyarakat untuk masuk ke BEV. Ini contoh yang cukup baik untuk kita pelajari bagaimana mengedukasi masyarakat terkait kendaraan listrik,” paparnya.

Lebih lanjut, BEV memang mobil yang paling kecil kontribusi emisinya bahkan 100% bisa mengurangi. Namun, ada teknologi lain dalam reduksi emisi.

“Ini hanya mengingatkan kita terhadap pengurangan emisi sebenarnya tidak ada single teknologi yang bisa diadopsi, tapi multi teknologi. Thailand sudah memberikan contoh,” ujarnya.

Berdasarkan hasil riset LPEM FB UI tahun 2022 kepada 1.000 responden, diketahui 70% memiliki keinginan mempunyai kendaraan listrik. Namun responden ingin membelinya 1 tahun hingga 4 tahun lagi.

“Responden masih menunggu ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), guaranty, kemudian harga,” tuturnya.

Tingginya jumlah populasi kendaraan listrik di Thailand juga dipengaruhi oleh banyaknya SPKLU. Sedangkan di Indonesia, sampai saat ini baru ada sekitar 400.

SPKLU merupakan bagian dari pembangunan ekosistem yang akan mendorong interest dari konsumen.


Penulis : Indra

Editor : Irwen