Trimegah Bangun Persada Incar Dana IPO Rp,7 Triliun


Jakarta – Perusahaan pertambangan dan hilirisasi nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk menargetkan raihan dana dari penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) mencapai US$650 juta (sekitar Rp9,7 triliun).

Presiden Direktur PT Trimegah Bangun Persada Tbk, Roy A. Arfandy  mengatakan dalam aksi korporasi ini perseroan berencana melepas saham ke publik sebanyak-banyaknya 12,1 miliar lembar atau setara 18% dari modal ditempatkan dan disetor ke publik setelah IPO dengan nilai nominal Rp100 per saham.

"Perseroan berharap dapat meraup dana segar sekitar US$650 juta (atau sekitar Rp9,7 triliun) untuk mendukung penyelesaian konstruksi proyek, menambah kapasitas produksi, melunasi sebagian pinjaman perseroan, serta tambahan modal kerja," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, kemarin.

Perseroan juga akan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya sebesar 0,5% atau setara 60,5 juta saham dari jumlah saham IPO untuk program alokasi saham kepada karyawan perseroan (Employee Stock Allocation, ESA) di mana harga pelaksanaan ESA sama dengan harga penawaran.

Dalam pelaksanaan IPO ini perseroan menunjuk PT BNP Paribas Sekuritas Indonesia, PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi Efek. Sedangkan untuk penjamin emisi efek ditunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas, PT OCBC Sekuritas Indonesia, dan PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia.
 
Adapun penawaran awal atau book building saham berkode NCKL ini di mulai pada 15-24 Maret 2023. Rencananya, saham NCKL akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 April 2023.


Penulis : Irwen