Rights Issue, Energi Mega Incar Dana Rp1,824 Triliun


PT Energi Mega Persada Tbk berencana melakukan melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 14.479.050.978 saham baru atau 58,3% dari jumlah saham yang disetor dan ditempatkan dalam perseroan dengan harga pelaksanaan Rp126 per saham.

Berdasarkan prospektus ringkas yang dipublikasi Kamis (21/1), perseroan akan memperoleh dana hasil  hasil rights issue sebesar US$129,341 juta atau setara dengan Rp1,824 triliun. 

Perseroan berencana menggunakan sebagian dana hasil right issue sekitar US$43,5 juta atau Rp613,567 miliar untuk mengakuisisi 250.000 lembar atau 25% dari total saham Energi Mega Persada Inc yang dimiliki oleh Kinross International Group Limited, US$6,545 juta atau Rp92,330 miliar untuk pembayaran kewajiban sehubungan dengan pinjaman dari Golden Glades Ltd.

Selain itu, sekitar US$32,673 juta atau Rp460,853 miliar akan digunakan untuk peningkatan penyertaan kepada EMP International BVU dan  US$4,374 juta atau Rp61,701 miliar untuk pemberian pinjaman kepada EMP Malacca Strait SA dan PT EMP Energi Terbarukan.

Rencana right issue Energi Mega telah mendapatkan persetujuan para pemegang saham dalam  RUPS LB pada 30 November 2020. Rencana right issue tersebut diperkirakan akan mendapatkan pernyataan efektif pendaftaran dari OJK pada  9 Maret 2021. Prospektus mencatat jadwal tanggal Cum HMETD di pasar reguler dan pasar negosiasi masing-masing 19 dan 23 Maret 2021, tanggal Ex HMETD di pasar reguler dan pasar negosiasi masing-masing 22 dan 24 Maret 2021, distribusi HMETD 24 Maret 2021.

Setelah pelaksanaan penawaran umum terbatas III ini, total keseluruhan saham yang dicatatkan sebanyak 24,821 miliar saham dan dijadwalkan pencatatannya di BEI pada 25 Maret 2021.

 

 


Editor : Widya