Renovasi Rumah Rakyat, BTN Gandeng PPATK


PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berkolaborasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) melakukan kegiatan bedah rumah bertajuk “Rumah Bersih, Keuangan Bersih”.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan bahwa program ini sejalan dengan peringatan 23 tahun rezim Anti Pencucian Uang (APU), Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT), serta Pencegahan Pendanaan Proliferasi Senjata Pemusnah Massal (PPPSPM) di Indonesia. 

"Kami tidak hanya berkomitmen memperluas akses kepemilikan rumah, tetapi juga memastikan setiap proses pembangunan dilakukan dengan tata kelola yang baik, transparan, dan berintegritas,” kata Nixon dalam keterangan tertulis dikutip, Kamis (18/12).

Menurut Nixon, perseroan memandang penting kolaborasi dengan PPATK agar pembangunan perumahan berjalan seiring dengan penguatan integritas keuangan.

“Program bedah rumah ini sekaligus menjadi dukungan nyata BTN terhadap Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, khususnya target penyediaan tiga juta unit rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR),” tuturnya.

Meski demikian, Nixon mengakui tantangan perumahan nasional masih cukup besar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), di Jawa Barat baru sekitar 54,17 persen rumah tangga yang menempati rumah layak huni, sementara sekitar 45,83 persen lainnya masih tinggal di hunian yang belum memenuhi standar kelayakan.

“Artinya, hampir satu dari dua rumah tangga di Jawa Barat masih membutuhkan perhatian dan intervensi bersama,” katanya.

Melalui program Bedah Rumah “Rumah Bersih, Keuangan Bersih”, BTN dan PPATK berupaya menghadirkan solusi konkret di tengah masyarakat. 

Program ini bertujuan memperbaiki rumah tidak layak huni agar menjadi hunian yang lebih aman, sehat, dan nyaman. Pada pelaksanaan kali ini, program bedah rumah dilaksanakan di tiga lokasi, yakni Jakarta, Bekasi, dan Cianjur, dengan total 15 rumah penerima manfaat.

Sementara itu Ketua PPATK Ivan Yustiavandana menyatakan, bahwa integritas seseorang berawal dari rumah.

“Integritas itu mulainya dari rumah. Bagaimana dia hidup dengan keluarga, bagaimana berinteraksi dengan anak, dengan suami, dengan istri, semuanya bermula dari rumah. Orang yang berintegritas di luar itu dimulainya dari rumah,” ujar Ivan.

Karena itu, PPATK memandang penting upaya menghadirkan hunian yang bersih, nyaman, dan layak bagi masyarakat. Rumah yang bersih bukan hanya berdampak pada kualitas hidup. Tetapi juga berpengaruh terhadap tertatanya keuangan keluarga di dalamnya.

“Dari rumah yang bersih, keuangan keluarga juga akan ikut terjaga,” tegasnya.

Ivan menyampaikan, komitmen PPATK dalam menjaga integritas tidak hanya dilakukan melalui pengawasan dan analisis transaksi keuangan. Namun, juga diwujudkan melalui aksi nyata di tengah masyarakat. 

Dia berharap rumah yang dibangun dapat menjadi tempat yang bukan sekadar untuk berteduh. Tapi juga menjadi pusat kehidupan keluarga.

"Membangun rumah, berarti juga membangun masa depan. Sebab, dari rumah yang layak dan penuh nilai integritas, akan lahir generasi yang jujur, bertanggung jawab, dan berdaya bagi bangsa," kata Ivan.


Penulis : Eko