PTPP Tuntaskan Pembangunan Konstruksi Pabrik NPK PIM


Jakarta - Perusahaan konstruksi dan investasi PT PP (Persero) Tbk menuntaskan pembangunan konstruksi pabrik pabrik pupuk nitrogen, phosphat dan kalium (NPK) PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) yang berlokasi di kawasan ekonomi khusus Arun Lhokseumawe Provinsi Aceh.

Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengatakan perseroan berhasil menyelesaikan pembangunan proyek pabrik pupuk NPK PIM di tengah hantaman wabah pandemic Covid-19 yang melanda Indonesia dan seluruh dunia.

Tidak hanya itu, tantangan lainnya dalam mengerjakan proyek ini yaitu terjadinya inflasi secara global akibat pecahnya perang antara Rusia dan Ukraina yang mengakibatkan merangkak naiknya barang-barang produksi baik dari dalam maupun luar negeri.

"Perseroan tetap berkomitmen menyelesaikan pembangunan pabrik pupuk NPK PIM. Tidak hanya itu, juga tetap menghadirkan kualitas terbaik dan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia. Kehadiran pabrik ini diharapkan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar Lhoksuemawe,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (10/2).

Ditambahkan, ke depannya perseroan akan terus bersinergi dengan pemerintah dan perusahaan BUMN untuk bersama-
sama membangun infrastruktur yang ada di Indonesia termasuk proyek-proyek EPC.

"PTPP juga akan selalu mengedepankan dan meningkatkan kualitas hasil pekerjaan dan tepat waktu dalam
penyelesaian,” terangnya.

Lebih lanjut, pabrik NPK yang dimiliki oleh Pupuk Iskandar Muda ini merupakan salah satu proyek strategis nasional(PSN) yang dicanangkan oleh pemerintah.

Adapun pembangunan pabrik pupuk NPK ini merupakan menggunakan metode reaksi kimia yang memiliki kapasitas 500 ribu metric ton per year (MTPY).

"Proyek pembangunan pabrik NPK ini dikerjakan sejak bulan Maret 2019 dan mulai beroperasi pada bulan Januari 2023 lalu," urainya.

Adapun lingkup pekerjaan engineering procurement, construction, commissioning (EPCC) yang dilakukan antara lain pekerjaan sipil, pekerjaan mekanikal, pekerjaan perpipaan, pekerjaan elektrikal, dan instrument.

Dalam proyek tersebut, PTPP berperan sebagai main kontraktor EPC yang dipercaya dan ditunjuk pemilik proyek untuk membangun dan mengerjakan proyek tersebut mulai dari proses desain pabrik sampai dengan dihasilkannya produk pupuk NPK dari pabrik tersebut.

"Pelaksanaan pembangunan pabrik pupuk NPK murni dikerjakan oleh para insinyur dan tenaga kerja nasional tanpa adanya campur tangan dari pihak asing," terangnya.

Novel menambahkan pembangunan pabrik pupuk NPK berhasil mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri dengan
menyumbang TKDN sebesar 85,30%. Selain itu, pabrik pupuk NPK Ini telah menggunakan teknologi terbaru dalam proses pengantongan atau pengepakan dengan menggunakan pengantongan otomatis dan pembuatan palet.

Melalui teknologi terbaru yang terdiri dari dua pengantongan otomatis dan dua unit semi pengantongan otomatis dapat menghasilkan kapasitas produksi pengepakan pupuk sebanyak 1.200 kantong per hari.

"Kehadiran pabrik NPK PIM ini memiliki multiplier effect yang luas baik melalui penyerapan tenaga kerja
maupun aktivitas perekonomian lainnya, dimana pabrik ini dapat menyerap tenaga kerja proyek sebanyak 1.189 orang dan 240 orang tenaga kerja pasca proyek atau pada saat beroperasional yang berasal dari lingkungan sekitar," jelasnya.

Menurut Novel, selama masa pembangunannya terdapat 35 perusahaan lokal yang telah bersinergi dalam proyek tersebut.

"Kehadiran pabrik pupuk ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pupuk NPK di wilayah Sumatera dan Indonesia bagian Barat. Selain itu, keberadaan pabrik pupuk ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan nasional namun juga
memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat di Provinsi Aceh," tegasnya.

 

 


Penulis : Irwen