Pacu Produksi Susu, Kemenperin Dukung Industri Bina Peternak Sapi


 

WhatsApp Image 2023-05-31 at 12.35.50

Jakarta – Penuhi kebutuhan produk olahan susu di pasar domestik dan global, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pacu peningkatan produktivitas industri pengolahan susu dalam negeri.

“Seiring dengan meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat dan bertumbuhnya kelas menengah, kemudian bertransformasinya gaya hidup masyarakat menjadi lebih sehat, dan meningkatnya permintaan produk bernutrisi tinggi selama pandemi Covid-19, kami meyakini konsumsi produk susu olahan akan terus tumbuh tinggi ke depannya,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika pada acara Kick-off Program Young Progressive Farmers Academy PT Frisian Flag Indonesia di Jakarta, Rabu (31/5).

Menurut dia, saat ini tingkat konsumsi susu per kapita masyarakat Indonesia sebesar 16,9 kg per kapita per tahun setara susu segar.

“Jumlah ini perlu dipacu lagi untuk bisa bersaing dengan negara-negara Asean lainnya. Apalagi, peluang peningkatan konsumsi susu di Indonesia masih sangat besar, yang membuat investor berlomba-lomba untuk meningkatkan investasi di bidang industri pengolahan susu,” paparnya.

Lebih lanjut, dalam rangka peningkatan produktivitas industri pengolahan susu, diperlukan langkah untuk menjaga ketersediaan bahan baku. Sebab, kondisi saat ini, hanya sekitar 20% bahan baku susu yang dipasok dari dalam negeri.

“Masalah ini disebabkan laju pertumbuhan produksi susu segar di dalam negeri, yaitu sebesar rata-rata 1% dalam enam tahun terakhir, sehingga tidak dapat mengimbangi laju pertumbuhan kebutuhan bahan baku industri pengolahan susu yang tumbuh rata-rata 5,3%,” ujarnya.

Putu menambahkan, pihaknya terus mendorong industri pengolahan susu (IPS) untuk ikut hadir dan berperan aktif dalam mengatasi berbagai masalah persusuan di sektor hulu, khususnya melalui program kemitraan yang saling menguntungkan dengan koperasi susu dan peternak sapi perah rakyat.

“Kami mengapresiasi komitmen dan upaya PT Frisian Flag Indonesia untuk mengembangkan dan memperkuat kemitraan dengan koperasi dan peternak sapi perah yang sudah dijalin selama bertahun-tahun melalui berbagai program dan pola kemitraan seperti Dairy Village, MCP, Farmer to Farmer (F2F), dan program Young Progressive Farmers Academy (YPFA),” tegasnya.

Sedangkan Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia (FFI), Andrew F. Saputro mengungkapkan, program YPFA adalah wujud komitmen perusahaan untuk mengembangkan peternakan sapi perah dalam rangka meningkatkan produktivitas dan kualitas susu.

“Melalui program ini kami ingin membina peternak muda skala kecil di Indonesia agar bisnis peternak sapi perah mereka semakin berkembang,” jelasnya.

Program YPFA sudah diinisiasi oleh PT FFI sejak tahun 2016. Tujuannya untuk regenerasi peternak sapi perah lokal.

Program ini bekerjasama melalui belasan koperasi susu yang tersebar di Jawa untuk menjaring para peternak muda berusia 25-35 tahun yang memiliki 5-8 ekor sapi perah laktasi, dan bernaung di bawah mitra koperasi FFI dari seluruh Indonesia.

Selanjutnya, peternak muda yang terpilih melalui beberapa tahap seleksi akan diberikan pelatihan intensif yang meliputi pengetahuan teknis sapi perah, manajemen peternakan, dan pengelolaan keuangan dari para ahli (expert). Selain itu, peternak muda juga akan dikirim ke Belanda untuk belajar langsung dari peternak sukses yang dibina oleh FrieslandCampina.

 


Penulis : Indra

Editor : Irwen