Industri Mamin Topang Pertumbuhan Ekonomi Nasional


Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu motor penggerak utama terhadap pertumbuhan ekonomi nasional ditopang sumber daya alam yang berlimpah dan permintaan domestik yang terus meningkat.

“Meski terdampak pandemi Covid-19, PDB industri mamin masih mampu tumbuh positif 2,54% pada tahun 2021,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam sembutannya secara virtual pada Bimbingan Teknis Transformasi 4.0 untuk Koperasi dan Tempat Penerimaan Susu (TPS) di Jakarta, Selasa (5/4).

Dijelaskan, pada periode yang sama industri makanan dan minuman berkontribusi sebesar 38,05% terhadap PDB industri pengolahan non migas.

“Capaian ini menjadikan industri mamin sebagai subsektor dengan kontribusi PDB paling besar,” terangnya.

Menurut Agus, pada tahun 2021 nilai pengapalan industri Mamin mencapai US$44,82 miliar atau berkontribusi sebesar 25,3% terhadap ekspor industri pengolahan nonmigas. Sementara itu, Neraca perdagangan industri mamin pada tahun 2021 surplus sebesar US$31,52 miliar.

Salah satu sektor penopang kinerja gemilang pada industri mamin adalah industri pengolahan susu, yang juga mendapat prioritas pengembangan sesuai Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035.

“Namun, industri ini masih dihadapkan pada tantangan pemenuhan bahan baku karena sampai saat ini sekitar 0,87 juta ton atau 21% bahan baku merupakan Susu Segar Dalam Negeri (SSDN),” tuturnya.

Agus menambahkan, bahan baku yang masih didatangkan dari luar negeri di antaranya dalam bentuk skim milk, whole milk, anhydrous milk fat, butter milk dan whey.

“Dalam periode lima tahun terakhir, pasokan SSDN tumbuh rata-rata 0,9% per tahun, sedangkan kebutuhan industrinya tumbuh hingga 6% per tahun,” ujarnya.

Berdasarkan data Kemenperin, sebagian besar produksi SSDN berasal dari Pulau Jawa, terutama Jawa Timur sebesar 534.000 ton (56% dari total produksi SSDN), Jawa Barat 293.000 ton (31%), dan Jawa Tengah 100.000 ton (11%).

Ketiga provinsi tersebut menyumbang produksi susu segar sebesar 98% dari produksi susu segar nasional.

Saat ini, Kemenperin terus berupaya untuk meningkatkan konsumsi susu masyarakat Indonesia yang masih sebesar 16,9 kg per kapita per tahun setara susu segar.


Penulis : Indra

Editor : Irwen