GBM ke-66 di Malaysia Tetapkan Jalur Strategis untuk Produktivitas Berkelanjutan dan Pertumbuhan Regional


Para Kepala Delegasi dan Sekretaris Jenderal (barisan depan, ke-6 kiri) di GBM ke-66. (Foto: Business Wire) (ANTARA/Business Wire)

Kuala Lumpur, Malaysia--(ANTARA/Business Wire)-- Organisasi Produktivitas Asia (Asian Productivity Organization/APO) menyelenggarakan Sidang Badan Pimpinan (GBM) ke-66, pada tanggal 28–30 Mei di Kuala Lumpur, yang diselenggarakan oleh Pemerintah Malaysia. Sesi tahunan ini mengumpulkan 50 perwakilan yang ditunjuk pemerintah dari 20 negara anggota untuk menetapkan prioritas strategis dan memperkuat kolaborasi regional demi mewujudkan pertumbuhan produktivitas.

Sesi pembukaan GBM dihadiri oleh perwakilan kedutaan dari empat negara anggota dan Dewan Direksi Perbadanan Produktiviti Malaysia (MPC). Direktur APO Malaysia dan Ketua MPC Datuk Kamaruzzaman Johari membuka sesi tersebut. Dalam sambutannya, beliau menyatakan, “Seiring dengan kemajuan kami, tekad kami tetap teguh untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing Malaysia serta berkontribusi terhadap pertumbuhan regional. Bersama-sama, kita dapat memastikan bahwa kawasan kita terus berkembang demi kesejahteraan generasi ini dan yang akan datang.”

Sekretaris Jenderal APO Dr. Indra Pradana Singawinata menceritakan tahun yang penuh tantangan namun memuaskan, ketika Sekretariat memulai inisiatif penting yang bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi, efektivitas, dan pengaruh organisasi, sambil melaksanakan sejumlah besar kegiatan program. Beliau menyampaikan apresiasi atas dukungan anggota APO, dengan menyatakan, “Inisiatif-inisiatif ini dirancang untuk meletakkan landasan yang kuat bagi masa depan APO di tengah lanskap produktivitas global yang berubah secara cepat dengan menyempurnakan fokus strategis kami dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional.”

Pertimbangan dalam GBM mencakup Visi APO 2025: Kegiatan Berhenti Sejenak dan Merenung, yang bertujuan untuk mengintegrasikan kerangka pemantauan dan evaluasi untuk menyelaraskan perencanaan proyek dengan kebutuhan anggota. Tonggak penting lainnya adalah transformasi konsep Produktivitas Ramah Lingkungan (GP), yang dikembangkan oleh APO pada tahun 1994. Pendekatan dan peta jalan GP 2.0 yang baru disahkan menjawab tantangan lingkungan dan produktivitas saat ini, sehingga menjadi tanda kemajuan penting dalam pembangunan sosio-ekonomi berkelanjutan.

Sesi ini juga menggelar Upacara Penganugerahan APO Awards 2024, untuk memberikan penghargaan kepada individu-individu terkemuka seperti Prof. Ahsan Iqbal, Menteri Perencanaan, Pembangunan dan Inisiatif Khusus Pakistan, dan Datuk Wira Haji Ameer Ali Mydin, Managing Director Mydin Mohamed Holdings Berhad, Malaysia, atas kontribusi luar biasa mereka terhadap produktivitas. Selain itu, akreditasi lembaga sertifikasi baru di bawah skema Spesialis Produktivitas Ramah Lingkungan juga diumumkan, yaitu Lembaga Sertifikasi Organisasi Produktivitas Nasional Singapura (SG NPO-CB); dan Pusat Sertifikasi Profesi FTPI Thailand (FTPI-PC). Lembaga Sertifikasi yang terakreditasi APO tersebut merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kemampuan anggota dalam mensertifikasi spesialis produktivitas guna mendorong agenda produktivitas di tingkat nasional maupun regional.

Ketua APO untuk tahun 2024–25 dan Direktur Fiji Jose Maritino Nemani menutup GBM dengan menekankan pentingnya upaya terkini. Ia menyatakan, “Kami telah membuat langkah signifikan dalam meningkatkan efisiensi, akuntabilitas, dan pengaruh organisasi kami. Upaya-upaya ini sangat penting seraya kami terus mengembangkan dan memperkuat program-program kami yang telah lama berjalan dan partisipasi di tingkat internasional.” Hasil dari GBM ke-66 menekankan pentingnya komitmen APO untuk mendorong perubahan dan kemakmuran yang berkelanjutan melalui peningkatan produktivitas di Asia-Pasifik.

Tentang APO

Organisasi Produktivitas Asia (APO) adalah organisasi antar pemerintah regional yang didedikasikan untuk meningkatkan produktivitas di kawasan Asia-Pasifik melalui kerja sama yang saling menguntungkan. Organisasi ini bersifat nonpolitik, nirlaba, dan nondiskriminatif. Didirikan pada tahun 1961 dengan delapan anggota pendiri, APO saat ini beranggotakan 21 negara anggota, yaitu Bangladesh; Kamboja; Republik Tiongkok (Taiwan); Fiji; Hongkong; India; Indonesia; Republik Islam Iran; Jepang; Republik Korea Selatan; Republik Demokratik Rakyat Laos; Malaysia; Mongolia; Nepal; Pakistan; Filipina; Singapura; Srilanka; Thailand; Turki; dan Vietnam.

APO membentuk masa depan kawasan ini dengan mendorong perkembangan sosio-ekonomi para anggotanya melalui layanan konsultasi kebijakan nasional, bertindak sebagai wadah pemikir, inisiatif pengembangan kapasitas kelembagaan, dan berbagi pengetahuan untuk meningkatkan produktivitas.

Tersedia Galeri Multimedia/Foto:

https://www.businesswire.com/news/home/54038340/en

Pengumuman ini dianggap sah dan berwenang hanya dalam versi bahasa aslinya. Terjemahan-terjemahan disediakan hanya sebagai alat bantu, dan harus dengan penunjukan ke bahasa asli teksnya, yang adalah satu-satunya versi yang dimaksudkan untuk mempunyai kekuatan hukum.

Kontak

Untuk informasi selengkapnya hubungi:

Unit Informasi Digital, APO: pr@apo-tokyo.org; Telepon: +81-3-3830-0411; Situs web: https://www.apo-tokyo.org.

Sumber: Organisasi Produktivitas Asia


Penulis : Adityawarman