Bio Farma Kembangkan Budidaya Pisang


Jakarta - Induk holding BUMN Farmasi, Bio Farma mengembangkan program perberdayaan melalui program budidaya pisang sebagai salah satu program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di desa Mekarasih Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang, Jawa Barat yang terkena dampak pembangunan Waduk Jatigede.

Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, Honesti Basyir mengatakan pembudidayaan pisang mengadopsi sistem produksi vaksin yang ada di Bio Farma.

“Program budidaya pisang yang dilakukan hampir sama dengan program Re-Grass yang diterapkan kepada peternak milenial binaan Bio Farma yaitu mengadopsi sistem produksi vaksin, dimana ada benih induk dan benih bekerja (working seed)," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (31/1).

Adapun benih induk merupakan pengumpulan bibit terbaik sehingga menjadi media pembenihan bibit unggul, yang kemudian diperbanyak di area benih bekerja.

"Di area working seed itu yang nantinya akan dikembangakan menjadi tanaman budidaya pisang bagi masyarakat,” terangnya.

Kepala Divisi TJSL, Tjut Vina menyampaikan perseroan melihat adanya potensi pertanian yaitu pemanfaatan pisang lokal yang tumbuh dan berkembang baik di Jatigede, namun belum dikembangkan secara maksimal.

“Program ini difokuskan kepada cara pertanian terpadu melalui sistem beberapa pemotongan sehingga komoditas pertanian di wilayah Jatigede meningkat secara produktivitas dan kualitas," terangnya.

Permasalahannya terang Tjut Vina adalah masyarakat di wilayah binaan belum mampu memaksimalkan potensi dari keberlimpahan komoditas tersebut.

Potensi hasil pisang yang dikelola oleh masyarakat Jatigede, walaupun belum menerapkan teknologi budidaya yang standar atau sesuai GAP (Good Agriculture Practice) tetap memberikan hasil panen namun dengan kondisi kualitas yang sangat bervariasi.

"Beragamnya hasil panen karena memang masyarakat belum sepenuhnya sadar akan penerapan teknologi standar tersebut”. ujar Vina.

Bio Farma memiliki komitmen dalam pengembangan komoditi lokal masyarakat berbasis pemberdayaan masyarakat. Saat ini ada 5 kultivar pisang unggul yang dapat dijadikan sumber bibit unggul yaitu kultivar pisang raja bulu, pisang dongdot, pisang roid, pisang kapas, dan pisang kapok.


Penulis : Irwen