BI: 2025 diperkirakan rupiah menguat ke Rp15.300 hingga Rp15.700



Jakarta – Tahun 2025 rata-rata nilai tukar rupiah diperkirakan menguat ke rentang Rp15.300 sampai 15.700 per dolar AS.

“Nilai tukar rupiah relatif lebih stabil dan tahun depan berada dikisaran Rp15.300 sampai dengan Rp15.700,” kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo di Jakarta, Rabu (5/6).

Perry mengungkapkan, pihaknya terus berupaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di tengah gejolak global, termasuk melalui intervensi di pasar valas hingga pendalaman pasar uang melalui instrumen moneter seperti Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

"Di tengah gejolak global kami terus menjaga nilai tukar, melakukan intervensi di pasar valas maupun juga kemarin menaikkan BI Rate, dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia untuk mencegah keluarnya aliran portofolio asing ke luar negeri, fokusnya pada sekuritas yang di bawah 1 tahun," ujarnya.

Selain itu, BI dan Kementerian Keuangan menjaga agar suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) yang tenor jangka panjang tidak terpengaruh besar di tengah naiknya suku bunga di luar negeri.

Perry menuturkan ada empat faktor yang diperkirakan bisa membawa nilai tukar rupiah lebih baik, yakni kejelasan mengenai besaran dan waktu penurunan suku bunga Fed Funds Rate (FFR).

Kemudian, suku bunga yang sekarang ini cukup menarik sehingga imbal hasil untuk investasi portfolio juga semakin bagus.

Selanjutnya, faktor terkait prospek ekonomi Indonesia yang baik termasuk pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan pertumbuhan kredit, sehingga bisa memberikan daya tarik untuk masuknya aliran modal asing ke dalam negeri.

Faktor berikutnya adalah komitmen BI untuk menjaga stabilitas melalui koordinasi dengan pemerintah termasuk untuk memberdayakan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2023 Tentang Devisa Hasil Ekspor dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan, dan/atau Pengolahan Sumber Daya Alam.

Sebelumnya, Bank Indonesia mengatakan nilai tukar rupiah secara bulanan pada Mei 2024, yakni hingga 21 Mei 2024, kembali menguat 1,66 persen point-to-point (ptp), setelah pada April 2024 melemah 2,49 persen (ptp).

Penguatan nilai tukar rupiah didorong oleh dampak positif respons bauran kebijakan moneter Bank Indonesia pada April 2024

Respons kebijakan tersebut mendorong aliran masuk modal asing, terutama ke Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah BI (SRBI), sebesar 4,2 miliar dolar AS pada Mei 2024, yang tercatat hingga 20 Mei 2024.

Dengan perkembangan itu, nilai tukar rupiah melemah 3,74 persen dari level akhir Desember 2023, lebih baik dibandingkan dengan pelemahan Peso Filipina, Won Korea, dan Baht Thailand masing-masing sebesar 4,91 persen, 5,52 persen dan 5,99 persen.

Ke depan, nilai tukar rupiah diprakirakan stabil dengan kecenderungan menguat didorong oleh imbal hasil yang menarik sejalan dengan kenaikan BI-Rate, premi risiko yang turun, prospek ekonomi yang lebih baik, dan komitmen BI untuk terus menstabilkan nilai tukar rupiah. (ANT)


Penulis : Indra

Editor : Irwen