BTN Dorong Digitalisasi Pasar Tradisional


Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk terus mendorong implementasi ekosistem digitalisasi pasar di seluruh Indonesia dengan memanfaatkan SuperApp BTN Mobile.

Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengatakan perseroan membuka dan mendekatkan diri dengan pasar sebagai ekosistem perumahan untuk memperkuat sistem pembayaran dan juga inklusi keuangan sehingga transaksi dari pedagang lebih cepat, lebih murah dan mudah.
"Dengan demikian volume perdagangan akan makin tinggi dan para pedagang akan bisa tumbuh dan berkembang ke depannya," dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (8/3).

Adapun salah satu pasar yang dijadikan target implementasi ekosistem digitalisasi pasar yakni Pasar Tagog, Padalarang, Bandung Barat. Di kawasan tersebut, perseroan akan menggelar Serbu Pasar BTN dengan meluncurkan Ekosistem Digitalisasi Pasar Tagog.

“BTN Mobile nantinya akan menjadi sebuah pioneer dalam pengembangan ekosistem digital pasar ini karena juga akan menjadi solusi nyata untuk mempermudah seluruh layanan transaksi pedagang pasar untuk menjalankan kegiatan operasionalnya sehari-hari,” terangnya.

Menurut Haru, saat ini pasar tetap memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat sehingga BTN dituntut untuk mendukung pengembangan ekosistem pasar menuju era digitalisasi.

Dalam pengembangan ekosistem digitalisasi pasar produk transaksi yang akan ditawarkan BTN meliputi QRIS/EDC, Agen Batara, Tabungan Batara dan Tabungan Bisnis. Sedangkan  pengembangan ekosistem pembiayaan kepada para pedagang, produk yang ditawarkan meliputi KPR Subsidi, KUR dan KUMKM.

Untuk pengembangan ekosistem bisnis BTN akan bekerjasama dengan pengelola Pasar Tagog yakni PT Bangunbina Persada dalam layanan perbankan seperti giro, deposito, kredit konstruksi, payroll dan lain sebagainya.

Pasar Tagog Padalarang dipilih sebagai salah satu pengembangan ekosistem digitalisasi pasar dikarenakan menjadi salah satu pasar tradisional terbesar di Kabupaten Bandung Barat yang sudah berdiri lebih dari 20 tahun.

Adapun saat ini pasar Tagog yang dikelola oleh PT Bangunbina Persada selama 15 tahun telah memiliki total kios 1600 unit dan di kelola oleh 1200 pedagang.

Setelah Pasar Tagog, BTN akan memperluas pengembangan ekosistem digitalisasi ke ke berbagai pasar di seluruh Indonesia. Perseroan akan melakukan sinergi bersama semua stakeholder pasar seperti pengelola, pedagang, paguyuban pedagang, serta masyarakat yang memiliki peran penting didalam pengembangan ekosistem ini.

"Kami akan terus melakukan kegiatan-kegiatan yang akan terus mendukung pengembangan ekosistem di pasar tersebut seperti pembukaan booth, sosialisasi produk, pelatihan, kegiatan sosial dan kerjasama branding BTN," ungkapnya.

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengungkapkan implementasi digitalisasi pasar merupakan sinergi antara BTN dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag). Dalam satu tahun ini Kemendag menargetkan 1.000 pasar di seluruh Indonesia bisa terdigitalisasi.

“Saya pikir ini luar biasa BTN, ini merupakan bukti konkrit BTN melakukan digitalisasi, terima kasih banyak Pak Dirut beserta jajaran yang juga memastikan dan mengadakan di pasar- pasar rakyat, karena kami penguatannya adalah di pasar- pasar tradisional,” tegas Jerry.

Menurut Jerry, Kemendag mengharapkan perbankan Himbara khususnya BTN bisa membantu pemerintah memajurkan pasar rakyat. Pasalnya, pasar rakyat adalah sentra ekonomi atau sentra perdagangan yang memastikan bahwa perputaran transaksi banyak disitu serta memudahkan masyarakat.

“Kami sangat mendukung upaya Bank BTN dalam menerapkan digitalisasi di pasar. Kami mengecek langsung ke lapak- lapak pedagang memastikan bahwa transaksi bisa dilakukan secara cashlesh tidak menggunakan uang tunai dan itu berhasil,” tegasnya.


Penulis : Irwen