ASDP Pertahankan Rating AA dari Pefindo


Jakarta - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) kembali meraih rating AA (double A) dengan prospek stabil dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan rating ini sebagai bentuk pengakuan dari institusi pemeringkat terpercaya yang menetapkan bahwa ASDP memiliki kemampuan sangat kuat untuk memenuhi kewajiban finansial secara penuh dan tepat waktu.

"Pencapaian peringkat dari Pefindo ini menunjukkan perseroan memiliki fundamental bisnis yang kuat, sehingga dapat dipercaya oleh investor," dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (29/9).

Ditambahkan, saat ini posisi pasar perusahaan telah mapan baik di segmen penyeberangan penumpang dan kendaraan serta memiliki profitabilitas yang stabil.

Adapun rating ini berlaku sejak 21 September 2022 hingga 1 September 2023. Dengan demikian, ASDP dinilai sebagai perusahaan yang memiliki investment grade yang baik.

Rating tersebut juga menegaskan bahwa perseroan mendapat dukungan kuat dari pemerintah dalam menjalani bisnis pelabuhan dan penyeberangan untuk mendukung konektivitas logistik nasional.

"Dalam perjalanan kemarin, tahun 2021 merupakan waktu pemulihan seluruh industri tanah air dalam menghadapi Covid-19 termasuk ASDP. Dan di tahun 2022, perseroan semakin sustain, ketika kita mulai keluar dari pemulihan. Kita bisa membuktikan performa finansial perusahaan dalam 5 tahun tetap stabil," ungkap Shelvy.

Prospek bisnis ASDP yang stabil dapat dilihat dari laporan keuangan audited perusahaan pada 2021, dimana berhasil membukukan pendapatan Rp3,55 triliun dan laba bersih Rp326,3 miliar.

Pendapatan tahun 2021 tersebut melampaui dari total pendapatan dalam kondisi normal sebelum Covid-19 di tahun 2019 sebesar Rp3,31 triliun, meningkat 11,10% dibanding realisasi tahun 2020 senilai Rp3,1 triliun.

Sementara untuk laba bersih, mencapai 293,31% dari target atau mengalami pertumbuhan 80,13 % dari laba di tahun 2020 sebesar Rp181,14 miliar. Capaian laba bersih 2021 ini bahkan yang tertinggi sepanjang sejarah sejak ASDP berdiri.

Selain itu, kinerja positif juga didukung program pengendalian biaya melalui langkah efisiensi yang ditunjukan dengan operating ratio 72,05% lebih rendah dibanding 2020 sebesar 76,91%.

Selanjutnya, BOPO tahun 2021 sebesar 91,51% lebih rendah dibanding tahun 2021 sebesar 98,39%, hal ini menunjukan perseroan berhasil meningkatkan efisiensinya dengan adanya pengendalian keuangan terhadap realisasi beban pokok dan beban usaha.

Hal yang sama dengan peningkatan cash ratio sebesar 276,58%, tumbuh 8,5% dari tahun 2020, dan current ratio sebesar 324,45% tumbuh sebesar 64,10% dari tahun 2020.

"Dari kondisi ini, posisi ASDP menjadi perusahaan solvable yakni memiliki kemampuan untuk membayar seluruh total hutangnya menggunakan total aset sebesar 15,98%, dan debt to equity 8,67%," tuturnya.

Selain itu, tahun 2021 perseroan juga berhasil membukukan nilai EBITDA positif sebesar Rp790,83 miliar, meningkat 42,17% dari tahun 2020 sebesar Rp 556,24 miliar.

"Ini menunjukan bahwa perusahaan mampu menghasilkan tingkat profitabilitas yang semakin baik dari tahun ke tahun," ujarnya.


Penulis : Irwen