IMQ, Jakarta —
Bank Indonesia (BI) memperkirakan, kebutuhan pembiayaan tiga bulan yang akan datang atau pada April 2021 bakal meningkat.
"Ini terindikasi dari saldo bersih tertimbang (SBT) sebesar 27,1 persen atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang mencatat SBT 17,1 persen," kata BI dalam laporan Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan.
Peningkatan perkiraan kebutuhan pembiayaan terbesar terutama disampaikan responden dari sektor Pertambangan dan Penggalian dengan SBT 4,6 persen, atau naik dari bulan sebelumnya yang minus 1,0 persen.
Kemudian disusul dengan responden dari sektor Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan dengan SBT 4,1 persen atau naik dari bulan Desember 2020 yang sebesar 1,0 persen.
Lalu ada sektor Informasi dan Komunikasi yang mencatat SBT 1,9 persen, meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 0 persen dan sektor Real Estat dengan SBT 1,2 persen, naik dari 0,4 persen dari bulan sebelumnya.
Sebagian besar responden atau 66,7 persen menjawab, bahwa kebutuhan pembiayaan teurtama dipenuhi dari dana sendiri. Sementara 25 persen menyatakan kebutuhan pembiayaan dipenuhi dari pinjaman perbankan dalam negeri.
Kemudian, 12,9 persen responden memenuhi kebutuhan pembiayaan dari pinjaman atau utang dari perusahaan induk, dan sebanyak 12,9 persen memanfaatkan fasilitas kelonggaran tarik yang masih dimiliki.
Pembiayaan tersebut digunakan oleh responden untuk mendukung aktivitas operasional, mendukung pemulihan permintaan domestik pasca penerapan new normal, membayar kewajiban jatuh tempo, dan mendukung aktivitas investasi.
