IMQ, Jakarta —
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, Peni Kusumastuti Lukito mengatakan, rencana pemberian vaksinasi Covid-19 kepada usia di atas 60 tahun masih menunggu data hasil uji klinis yang dilakukan oleh Brazil dan China.
“Sebetulnya, saat ini Sinovac tengah melakukan uji klinis tahap dua untuk lansia. Sekarang kita menunggu data yang sedang dilakukan di Brazil dan China,” ucap Peni dalam jumpa pers secara daring, Rabu (30/12).
Ia melanjutkan, jika data scientific vaksin Covid-19 tersebut sudah ada, selanjutnya dilakukan uji klinis tahap ketiga. Vaksin akan digunakan apabila mendapatkan persetujuan dari BPOM melalui emergency use authorization.
“Sehingga kalau sudah menunjukkan data yang aman, maka umur lansia bisa dilkukan vaksinasi Covid-19,” tambahnya.
Adapun, peruntukkan vaksin Covid-19 bagi usia rentang 18-59 tahun, menurut Peni karena Sinovac melakukan penelitiannya dengan menggunakan sampel usia tesebut.
Di tempat yang sama, Menteri Luar Negei Retno Marsudi menambahkan, data scientific sangat penting dan tidak dapat ditawar sebab mengandung prinsip kehati-hatian, keselamatan, dan Kesehatan seluruh masyarakat.
“Tadi, ibu Kepala BPOM menyampaikan terus melakukan komunikasi dengan Turki, Brazil, dan pihak lain yang terus kita intensifkan, serta kami siap melakukan diplomasi untuk memfasilitasi semua komunikasi dalam rangka pertukaran data scientific,” turut Retno.
