IMQ, Jakarta —
Bank Indonesia (BI) memperkirakan ekonomi Indonesia pada kuartal IV tahun ini akan kembali ke jalur positif setelah mencatatkan pertumbuhan negatif pada kuartal II dan III tahun ini.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan, pertumbuhan ekonomi kuartal IV tahun ini yang diperkirakan positif akan membawa ekonomi Indonesia ke level pertumbuhan 5% pada 2021.
"Kami optimistis ekonomi Indonesia akan mencapai pertumbuhan 6% dalam 5 tahun mendatang, yang didukung oleh perbaikan konsumsi, ekspor, dan investasi," katanya, Senin (16/11).
Stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan saat ini masih terjaga, tercermin dari nilai tukar rupiah yang stabil bahkan cenderung menguat, tingkat inflasi yang rendah, defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) menurun, dan sistem perbankan yang sehat.
"Sinergi koordinasi kebijakan ekonomi nasional sangat kuat dan erat, antara BI, OJK, pemerintah, maupun berbagai instansi dan lembaga," papar Perry.
Di samping pemerintah memberikan stimulus fiskal yang besar untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional dari dampak pandemi COVID-19, BI juga memberikan stimulus moneter yang besar.
"Komitmen BI sangat tinggi dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah agar terus kondusif bagi pemulihan ekonomi," ujar Perry.
Perry menambahkan, berbagai kebijakan BI dalam mendorong pemulihan ekonomi, di antaranya penurunan suku bunga pada tahun ini hingga menjadi 4%, injeksi likuiditas atau quantitative easing lebih dari Rp670 triliun, sekitar 4% dari PDB.
