IMQ, Jakarta —
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong laju pertumbuhan industri makanan dan minuman (mamin) saat harga komoditas dan mineral mengalami tekanan.
"Pada triwulan III tahun ini, pertumbuhan industri mamin sudah mulai bagus dengan angka 7,72%. Sedangkan pertumbuhan sektor ini sepanjang Januari hingga September sebesar 7,9%," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Agro Kemenperin, Abdul Rochim, di Jakarta, Selasa (12/11).
Rochim mengungkapkan, pihaknya sudah menyiapkan berbagai strategi dalam tiga bulan terakhir di tahun ini, agar pertumbuhan industri mamin meningkat di atas 8% pada akhir 2019 serta memiliki daya saing. Salah satunya dengan meningkatkan produksi.
"Hari Raya Natal juga diharapkan menjadi pemicu pertumbuhan industri makanan dan minuman, karena biasanya ada kebutuhan dalam acara perayaan Natal," papar dia.
Lebih lanjut, target jangka panjang Kemenperin adalah meningkatnya pertumbuhan industri mamin di atas level 9%.
"Untuk mengimplementasikan target tersebut, pemerintah mendorong ketersediaan bahan baku agar industri mamin dapat terus berproduksi," ujar Rochim.
Rochim menambahkan, pihaknya menganggarkan kegiatan-kegiatan yang mendukung peningkatan ekspor pada tahun depan.
"Di antaranya fasilitasi temu bisnis dan promosi pada pameran berskala internasional serta fasilitasi pelatihan ekspor (export coaching) bagi pelaku usaha di sektor industri agro," tegasnya.
