IMQ, Jakarta —
PT Aneka Tambang Tbk mencatat nilai penjualan bersih pada semester I 2019 sebesar Rp14,32 triliun atau meningkat 22% dibandingkan periode serupa tahun lalu yang hanya Rp11,82 triliun.
Direktur Utama Arie Prabowo Ariotedjo mengatakan, kontribusi terbesar dari penjualan tersebut adalah emas sekitar 67% atau Rp9,61 triliun. Volume produksi emas kurun waktu enam bulan ini tercatat sebanyak 979 kg, dengan volume penjualan sekitar 15.741 kilogram (kg) atau naik 14% dari 13.760 kg.
“Antam terus berupaya untuk meningkatkan penjualan emas dengan melakukan inovasi pada berbagai produk emas logam mulia dan memperluas jaringan pemasaran produk logam mulia,” ujar Arie, Kamis (1/8).
Kontribusi kedua terhadap penjualan adalah feronikel sekitar 16% atau setara dengan Rp2,31 triliun. Pada semester I, volume produksi feronikel Antam tercatat sekitar 13.071 TNi atau naik 2%, dari 12.811 TNi.
Adapun, volume penjualannya meningkat sekitar 5% atau menjdi 13.157 TNi pada periode yang berakhir Juni tahun ini, dibandingkan periode serupa tahun lalu tercatat 12.579 TNi.
Sementara, bijih nikel menyumbang pendapatan sebesar Rp1,78 triliun atau naik 107%, dibandingkan kurun waktu serupa tahun lalu yang hanya Rp849 miliar. Volume produksi dan penjualan masing-masing meningkat 27% menjadi 4,79 juta wmt dan 103% atau menjadi 3,90 juta wmt.
Komoditas Antam lainnya, yakni bijih bauksit memeroleh pendapatan sekitar Rp297 miliar atau meningkat 136%, dari Rp126 miliar. Volume produksi dan penjualannya masing-masing meningkat sekitar 43% menjadi 597 ribu wmt dan 138% menjadi 611 ribu wmt.
“Sedangkan komoditas alumina memproduksi sebanyak 43.631 ton alumina dan menjual 25.675 ton kepada pelanggan,” ujarnya.
